Kisah Seorang Teman Main
Hai sob hari ini saya mau bercerita tentang masa lalu saya bersama teman-teman saya bahkan mereka sudah seperti Saudara sendiri bagi saya, ini kisah cerita yang dulu pernah saya alami bahka sampai sekarang masih tetap kumpul dan main bareng bersama sama. mereka adalah teman main, bukan teman dari sekolah maupun teman les atau tambahan pelajaran dan kami kenal berawal dari teman saya sewaktu SMP yaitu namanya Davit yang mempunyai saudara, ya dia ini yang dimana sekarang dia telah menjadi teman saya dan bisa di bilang menjadi saudara saya. Ini perkumpulan yang positif bukan yang negatif ya kawan.
Saya kenal mereka ini waktu saya masih duduk di bangku SMA akhir kelas 1 dan menuju ke kelas 2 ya, bukan ke kelas 3 hehehe.. Dan dulu waktu kelas 2 SMA saya sering tidur di rumah teman saya yang baru kenal ini, karena saya sudah capek yang mau pulang ke rumah soalnya masih ada kontra yang terjadi di rumah saya, maka dari itu saya tidak pulang ke rumah. Saya sekolah dan makan di rumah teman saya yang baru ini dan di sana saya sudah di anggap seperti anak sendiri oleh orang tua teman saya yang baru kenal ini.
Dari situlah saya berteman dan bersaudara dengan teman saya ini yang bernama "DOYOK" nama itu adalah nama panggilan kami berdua yang dimana dia dulu yang memulai memanggil saya dengan sebutan doyok, otomatis saya panggil dia begitu juga dan begitu seterusnya sampai sekarang. Dulu saya yang masih sekolah dia bekerja di sebuah pabrik rumahan yaitu pembuat krupuk dan dia sudah pulang sebelum saya pulang, di waktu saya pulang pasti jika ada bensin dan ada sepeda pasti dia menjemput saya di sekolah lalu pulang ke rumahnya dia saya masih tidak mau pulang ke rumah saya sendiri karena masih terjadi konflik tersebut di rumah.
Hari demi hari kita lewati bersama dan satu persatu teman bertambah dan lama ke lamaan sebagian telah menjadi seperti saudara. Ya biasalah dari teman atau sebuah kelompok pasti ada kontra juga bukan?? tetapi kami tetap berteman dan tetap menyapa satu sama lain, karena di ajaran kami (ISLAM) di haramkan untuk memutus hubungan silahturahmi antar manusia apalagi masih satu beragama. Dan kami sudah banyak cerita yang kita alami dari yang duka sampai yang suka, semua telah kita jalani bersama teman. Maka dari itu bagi saya Teman lebih berarti dari pada gebetan yang hanya sementara untuk kebersamaan.
Maka dari itu saya dulu sempat berfikir untuk kenapa banyak orang yang berkelahi antar teman hanya gara-gara gebetan cowok maupun cowek sama saja banyak yang berantem antar teman gara-gara itu, menurut saya orang-orang seperti itu lebih baik bersama gebetan dari pada bersama teman karena bisa dilihat dari bukti atau fakta yang telah terjadi seperti berantam sama teman sendiri hanya gara-gara gebetan, tapi selama saya berteman dengan dengan doyok, davit, dan yang lainnya Alhamdhulillah tidak pernah terjadi hal yang seprti itu di dalam kumpulan kami, dan kumpulan saya yang lainnya.
Pernah dulu saya sama doyok waktu tidur di rumahnya doyok dan itu ada rencana untuk ke sebuah pantai pada waktu tahun baru bersama kumpulan ARVEKAM yaitu kumpulan yang di rumah, dan tepat H-2 (2 hari sebelum acara dimulai) mulai dari pagi sampai hari Hnya (hari acaranya) kami berdua tidak tidur sama sekali, karena keasikan main bersama teman-teman dan apa lagi masih di ajak oleh bapaknya doyok untuk di ajak ke suatu daerah (rekreasi), jadi maka dari itu kami berdua tidak tidur sampai hari acaranya dimulai yang ingin ke pantai bersama teman-teman.
Mata kami berdua sampai berkantung dan badan capek lemas karena kami tidak tidur selama 2 hari dan itu adalah pengalaman saya untuk pertama kalinya saya tidak tidur 2 hari, dan bagi saya itu adalah pengalaman yang seru dan mengasikkan walau pun membuat badan capek dan pegal-pegal. ini adalah salah satu pengalaman yang pernah kami alami bersama sama dan sekarang kami masing-masing telah mempunyai seorang istri. Tapi kami tetap berkumpul seperti biasanya, hanya saja waktunya tidak bisa Full Day seperti yang dulu kita lakukan.
Itulah kisah cerita yang saya alami bersama teman-teman saya di luar rumah, karena dulu di rumah saya masih belum bisa mendapatkan sesuatu yang bahagia. Cukup cerita kisah dari saya di hari ini sekian terima kasih dan sampai jumpa.
0 Response to "Kisah Seorang Teman Main"
Post a Comment
Jika anda ingin bertanya tentang artikel ini silahkan luangkan waktu anda untuk mengisi kolom komentar di bawah ini.