Kisah Teman Sejalan Atau Seperjuangan
Halo teman kali ini saya akan bercerita tentang saya saat bermain di salah satu rumah teman akrab saya yang bertahan sampai sekarang, dan nama teman saya adalah Rohman. Cerita saya ini waktu saya masih duduk di kelas 3 SMA, dulu kami semua (seGenk) sering berkumpul di rumahnya rohman untuk jalan-jalan atau ngamen di daerah sana, biasanya mulai dari pagi sampai sore berada di rumahnya rohman tapi pernah juga mulai pulang sekolah (siang) sampai sore, dan bahkan kami sering bermalam di sana bersama-sama.
Pernah dulu waktu kami bermalam di sana, sekitar pada jam 12 malam kami tidak bisa tidur dan kami semua berniat untuk berburu di sebuah kebun di sekitar sana, jalannya pun tidak seperti jalan-jalan aspal atau paving melainkan lewat jalan setapak di sawah juga melewati kuburan, dan itu waktu malam-malam kami berburu. Pada waktu itu rasa takut hilang karena kami semua bgercanda gurau bersama sampai tidak tau waktu, maka dari itu rasa takut kami hilang seketika dan berganti rasa bahagia yang tidak bisa di gantikan oleh apa pun bagi saya.
Dulu waktu sepulang sekolah kami ke rumah rohman lalu pergi ke jembatan gantung dan kami berfoto bersama untuk mengenang kisah pertemanan kami di jembatan gantung, dan itu juga waktu pulang dari berburu di daerah pesisir sungai di sana. Entah kenapa bagi saya jika berkumpul dengan teman akrab rasanya bahagia melebihi bertemu dengan Gebetan maka dari itu saya lebih membela teman dari pada Gebetan, bah secantik apa pun Gebetan saya, saya teteap memilih teman saya jika gebetan saya melarang saya untuk jangan kumpul lagi dengan teman-teman saya itu. Akan saya putuskan hubungan saya dengan gebetan saya demi teman-teman saya, kenapa kok bisa begitu? karena saya sebelum bertemu dengan dia saya sudah berteman dengan teman-teman saya.
Terakhir saya bermain dengan rohman pada saat LULUSan dan merayakannya di suatu daerah dataran tinggi bersama teman-teman yang lain dan dari sekolah lain pula, itulah terakhir saya bertemu dengan rohman karena saya dapat kerjaan di suatu Koperasi Mandiri dan itu bertempat di luar kota, jadi saya jarang pulang untuk berkumpul lagi dengan teman seperjuangan saja. Sesudah saya pulang dan saya bertanya pada teman saya yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri, "Bagaimana teman-teman apa tetap berkumpul seperti biasanya" dan teman saya menjawab "Sudah tidak lagi berkumpul seperti biasanya kawan" lalu saya menjawab "Ya mungkin mereka sudah sibuk untuk cari kerjaan untuk masa depan mereka dan kebaikan mereka kawan".
Mulai dari situlah kami jarang sekali berkumpul bersama-sama lagi seperti dahulu pada masa-masa sekolah, saya hanya bisa berdo'a semoga kalian tidak lupa tentang masa-masa itu dan semoga kalian di sana bahagia selalu kawan. Tapi syukurlah kemarin tepatnya pada malam minggu tanggal 16 Desember 2017, saya, misbeh, dan adik saudaranya misbeh bertemu dengan Rohman di rumahnya dan kami sempat berkeliling sebentar dan mengenang masa-masa berkumpul di rumahnya, meskipun tidak lama tapi berkesan.
Kenapa kok tidak bisa lama? karena rohman sudah memiliki istri dan saya juga sudah memiliki istri jadi kami harus pintar-pintar bagi waktu untuk teman dan keluarga kacil kami, kerena kami tidak mau ada yang hilang baik itu teman atau pun istri. Iya kalo masih pacaran, saya tidak begitu mikirin gebetan saya lebih baik mikirin kumpul dengan teman akrab yang selalu ada saat saya ada dalam masalah dan yang selalu membuat saya bahagia selain di rumah.
Cukup untuk hari cerita kisah dari saya dan teman saya Rohman, sekian dari saya Terima kasih atas kunjungan anda di artikel saya dan sampai jumpa.
0 Response to "Kisah Teman Sejalan Atau Seperjuangan"
Post a Comment
Jika anda ingin bertanya tentang artikel ini silahkan luangkan waktu anda untuk mengisi kolom komentar di bawah ini.